Maka seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kebutuhan akan padi dan produk turunannya ini terus meningkat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya. Peru dicari solusi terbaik dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Kalau masyarakat Indonesia disuruh menghilangkan nasi dari kehidupannya itu tidak mungkin. Karena nasi dalam setiap menu sehari-hari masyarakat Indonesia sudah menjadi budaya. Mindset masyarakat Indonesia sudah tertanam 4 sehat 5 sempurna, yang nomor satunya adalah nasi. Kemungkinan yang terjadi hanya mengurangi jumlah nasi sekian persen dan disubtitusi dengan bahan pangan lainnya.
Tingginya kebutuhan akan padi dan beras di Indonesia ini harus diimbangi dengan produksi padi. Tetapi dalam usaha meningkatkan produksi padi pada kenyataannya banyak kendala yang dihadapi seperti berkurangnya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan dan pabrik dan terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Tanaman padi yang terserang hama dan penyakit akan terjadi pengurangan produksi yang signifikan. Kerusakan yang ditimbulkan bisa mencapai kisaran 15-20 persen. Kerusakan yang parah pada tanaman padi terjadi akibat serangan hama wereng batang coklat (WBC), Penggerek batang, tikus dan blast.
Untuk mengendalikan hama wereng batang coklat (WBC) pada tanaman padi harus menggunakan teknik-teknik yang tepat. Adapun cara yang tepat untuk mengendalikan hama wereng batang coklat (WBC) adalah:
1.Menanam tanaman padi varietas unggul
Dahulu varietas unggul tahan wereng yang menjadi andalan adalah IR64, Ciherang, IR72, IR74, dll. Tetapi varietas-varietas ini juga sudah banyak yang terserang oleh wereng, perlu beralih ke varietas unggul tahan wereng (VUTW) lainnya keluaran terbaru seperti Inpari 4, inpari 21, inpari 30, dll
2. Lakukan pergiliran varietas tanaman padi antar musim.
Dalam budidaya tanaman padi jangan hanya fanatic pada satu varietas, misalnya kalau tidak menggunakan varietas ciherang tidak mau. Perlu dibedakan varietasnya antara musim kemarau dengan musim penghujan.
3. Lakukan pergiliran varietas tanaman padi pada satu musim tanam.
Di daerah tertentu dalam musim penghujan biasanya bisa tanam padi sampai 2 kali. Varietas MP1 dan MP2 ini harus berbeda, ada yang diberi varietas tahan da nada yang diberi varietas kurang tahan. Pada MP1 kita beri varietas yang tahan karena pada MP 1 ini serangan hama wereng lebih hebat dari pada di MP2.
4. Menggunakan agen hayati
Untuk mengendalikan hama wereng bisa menggunakan agen hayati jenis jamur Beauveria basiana untuk menginfeksi hama wereng agar tidak berkembang bahkan akan mengalami kematian. Jamur ini didapatkan dari isolasi jamur dari hama wereng yang terinfeksi beauveria basiana.
5. Menanam tanaman refugia
Penanaman tanaman refugia di lahan sawah atau pematang sebagai microhabitat dari musuh alami dari jenis predator dan parasitoid. Pengendalian hama wereng secara hayati ini akan memberikan peran bagi musuh alami dari jenis predator: paedorus fuscifes, laba-laba, cooccinella sp, Ophionea nigrofasciata.
6. Gunakan insektisida secara bijaksana
Dalam usaha pengendalian hama wereng kalau terpaksa menggunakan pertisida jangan menggunakan pestisida dengan dosis yang tinggi dan dari golongan piretroid sintetik karena akan meledakkan populasi. Dalam aplikasi pestisida untunk mengendalikan hama wereng ini usahakan disemprotkan di batang tanaman yang terserang, dengan kosentrasi atau dosis yang sesuai aturan pakai.
demikian beberapa cara pengendalian hama wereng yang bisa anda coba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar